Hubungan saya dengan cengkeh terbatas pada ham berkaca yang dibubuhi dengan mereka dan kue bumbu nenek saya sedikit beraksen dengan sejumput cengkeh. Namun rempah-rempah ini sebenarnya digunakan secara luas dalam sejumlah masakan, termasuk India dan bahkan Italia di mana pasta mungkin cerah dengan tambahan sedikit cengkeh. Bagaimanapun, karena interaksi saya yang terbatas dengan rempah-rempah, cukup mengejutkan untuk mengetahui bahwa cengkeh adalah kuncup bunga yang belum dibuka dari pohon cengkeh. Fakta ini membuat saya bertanya-tanya tentang memanen dan memetik cengkeh.
Tentang Panen Cengkeh
Pohon cengkeh adalah cemara tropis dari famili Myrtaceae yang mencapai ketinggian antara 25-33 kaki (8-10 m.). Asli ke Indonesia, pohon menghasilkan kelompok kuncup bunga, yang ketika dikeringkan menjadi coklat, keras dan berbentuk kuku. Sebenarnya, nama bahasa Inggris mereka berasal dari kata Latin "clavus, " yang berarti paku.
Kapan Memilih Cengkeh
Cengkeh yang Anda gunakan untuk membumbui hidangan Anda adalah hasil dari setidaknya 6 tahun pertumbuhan di bagian pohon. Enam tahun adalah waktu minimum yang dibutuhkan pohon untuk berbunga, tetapi pohon itu tidak benar-benar mencapai daya tahan sampai sekitar 15-20 tahun!
Tidak ada panduan panen cengkeh yang memberitahu Anda kapan harus memilih cengkeh. Pemetikan cengkeh dimulai setelah tunas pohon berubah dari hijau menjadi merah keunguan selama 5-6 bulan. Pada tahap ini, mereka dipetik dan dijemur matahari selama 4-5 hari.
Saat tunas lilin kering, mereka berubah menjadi coklat gelap seperti minyak atsiri mereka, eugenol (juga ditemukan dalam basil) konsentrat. Minyak inilah yang membuat bumbu begitu aromatik dan juga antiseptik dan anestesi alami yang kuat.
Cara memanen Cengkeh
Tunas dipanen ketika mereka di bawah satu inci (kurang dari 2 cm.) Panjang, sebelum mereka menjadi merah muda dan terbuka. Memilih cengkeh harus dilakukan dengan hati-hati agar ranting tidak rusak.
Setelah dipanen, tunasnya dikeringkan atau dikeringkan di ruang udara panas hingga kehilangan dua pertiga dari berat aslinya dan warnanya menjadi gelap.
Para cengkeh kering kemudian dapat digiling atau dijual apa adanya dan digunakan tidak hanya untuk membumbui makanan, tetapi juga untuk digunakan dalam obat-obatan Cina atau Ayurvedic. Cengkeh dapat digunakan sebagai disinfektan oral. Ini memiliki sifat analgesik dan anestesi. Ini telah digunakan untuk mengobati diare, kembung, sakit perut, dan bahkan sakit tenggorokan.
Cengkeh minyak atsiri digunakan dalam pasta gigi, sabun, deterjen, krim, parfum, dan obat kumur. Ini adalah bahan yang populer dalam minuman beralkohol, soda, dan bahkan rokok Indonesia; campuran tembakau, cengkeh, dan mint.