Hidroponik adalah praktik menanam tanaman di media selain tanah. Satu-satunya perbedaan antara kultur tanah dan hidroponik adalah cara di mana nutrisi dipasok ke akar tanaman. Air adalah elemen penting dari hidroponik dan air yang digunakan harus berada dalam kisaran suhu yang sesuai. Baca terus untuk informasi tentang suhu air dan dampaknya pada hidroponik.
Suhu Air yang Ideal untuk Hidroponik
Air adalah salah satu media yang digunakan dalam hidroponik tetapi bukan satu-satunya media. Beberapa sistem budaya tak dinodai, yang disebut budaya agregat, bergantung pada kerikil atau pasir sebagai media utama. Sistem lain dari budaya tak dinodai, disebut aeroponik, menangguhkan akar tanaman di udara. Sistem ini adalah sistem hidroponik paling canggih.
Namun, dalam semua sistem ini, larutan nutrisi digunakan untuk memberi makan tanaman dan air adalah bagian penting darinya. Dalam budaya agregat, pasir atau kerikil jenuh dengan larutan nutrisi berbasis air. Dalam aeroponik, larutan nutrisi disemprotkan pada akar setiap beberapa menit.
Nutrisi penting yang dicampur ke dalam larutan nutrisi meliputi:
- Nitrogen
- Kalium
- Fosfor
- Kalsium
- Magnesium
- Sulfur
Solusinya mungkin juga termasuk:
- Besi
- Mangan
- Boron
- Seng
- Tembaga
Di semua sistem, suhu air hidroponik sangat penting. Suhu air yang ideal untuk hidroponik adalah antara 65 dan 80 derajat Fahrenheit (18 hingga 26 ° C).
Suhu Air Hidroponik
Para peneliti telah menemukan solusi nutrisi yang paling efektif jika disimpan antara 65 dan 80 derajat Fahrenheit. Para ahli sepakat bahwa suhu air yang ideal untuk hidroponik sama dengan suhu larutan nutrisi. Jika air yang ditambahkan ke larutan nutrisi adalah suhu yang sama dengan larutan nutrisi itu sendiri, akar tanaman tidak akan mengalami perubahan suhu mendadak.
Suhu air hidroponik dan suhu larutan nutrisi dapat diatur oleh pemanas akuarium di musim dingin. Mungkin perlu untuk menemukan chiller akuarium jika suhu musim panas membumbung tinggi.