Semua orang tahu manfaat menggunakan kotoran ternak di kebun, jadi bagaimana dengan isi kotak kotoran kucing Anda? Kotoran kucing mengandung 2 ½ kali jumlah nitrogen sebagai kotoran sapi dan sekitar jumlah fosfor dan kalium yang sama. Mereka juga mengandung parasit dan organisme penyakit yang menghadirkan risiko kesehatan yang signifikan. Oleh karena itu, pengomposan kotoran kucing dan isinya mungkin bukan ide yang baik. Mari kita cari tahu lebih banyak tentang kotoran kucing dalam kompos.
Bisakah Kotoran Kucing Masuk Kompos?
Toksoplasmosis adalah parasit yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan lainnya, tetapi kucing adalah satu-satunya hewan yang diketahui mengeluarkan telur toxoplasmosis dalam kotoran mereka. Kebanyakan orang yang mengalami toksoplasmosis mengalami sakit kepala, nyeri otot dan gejala flu lainnya. Orang dengan penyakit immunodeficiency, seperti AIDS, dan pasien yang menerima pengobatan imunosupresif dapat menjadi sakit parah akibat toksoplasmosis. Wanita hamil memiliki risiko signifikan karena paparan penyakit dapat menyebabkan cacat lahir. Selain toxoplasmosis, kotoran kucing sering mengandung cacing usus.
Pengomposan kotoran kucing tidak cukup untuk membunuh penyakit yang terkait dengan kotoran kucing. Untuk membunuh toksoplasmosis, tumpukan kompos harus mencapai suhu 165 derajat Fahrenheit (73 C.), dan sebagian besar tumpukan tidak pernah menjadi panas. Menggunakan kompos yang terkontaminasi membawa risiko pencemaran tanah kebun Anda. Selain itu, beberapa jenis kucing, terutama yang beraroma, mengandung bahan kimia yang tidak rusak ketika Anda membuang kotoran kucing. Pengomposan kotoran hewan peliharaan tidak sepadan dengan risikonya.
Deterring Pet Poop Composting di Area Taman
Sudah jelas bahwa kotoran kucing dalam kompos adalah ide yang buruk, tapi bagaimana dengan kucing yang menggunakan kebun Anda sebagai kotak pasir? Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kucing memasuki taman Anda. Berikut beberapa ide:
- Sebarkan kawat ayam di atas kebun sayur. Kucing tidak suka berjalan di atasnya dan tidak bisa menggali, sehingga "toilet" potensial lainnya akan lebih menarik.
- Letakkan kardus yang dilapisi dengan Tanglefoot di titik masuk ke kebun. Tanglefoot adalah zat lengket yang digunakan untuk menjebak serangga dan mencegah burung liar, dan kucing tidak akan menginjaknya lebih dari sekali.
- Gunakan sprinkler dengan detektor gerakan yang akan muncul ketika kucing memasuki taman.
Pada akhirnya, adalah tanggung jawab pemilik kucing untuk memastikan bahwa hewan peliharaannya (dan kompos kotoran hewan peliharaannya) tidak menjadi gangguan. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah menjaga kucing tetap di dalam ruangan. Anda mungkin menunjukkan kepada pemilik kucing bahwa menurut ASPCA, kucing yang tinggal di dalam rumah lebih sedikit terkena penyakit dan hidup tiga kali lebih lama daripada mereka yang diizinkan berkeliaran.